Pasteurisasi

  • Pasteurisasi merupakan proses pemanasan yang diaplikasikan pada bahan pangan dengan suhu dibawah suhu sterilisasi.
  • Pasteurisasi ditujukan untuk membunuh mikroorganisme yang relatif tidak resisten terhadap panas, umumnya mikroorganisme dalam bentuk vegetatif bukan pada bentuk spora.
  • Bakteri yang dibunuh adalah Mycobacterium tuberculosis.
  • Fo = waktu dalam menit pada suhu tertentu yang akan memberikan efek sama seperti suhu 150 derajat Fahrenheit (65,6 derajat Celcius).
  • z = rentang kenaikan suhu yang akan meningkatkan laju kematian mikroba.
  • D = decimal reduction time = waktu dalam menit yang akan menurunkan jumlah mikroba awal menjadi 1/10 nya.
  • Fo = t . 10^((T-65,6)/z)
  • t = waktu dalam menit.
  • T = suhu yang dipakai saat (t) dalam celcius.
  • z = 5,63

Pengecilan Ukuran

  • Pengecilan ukuran dapat dibagi menjadi dua :
  1. padatan = grinding dan cutting
  2. cairan = emulsification dan atomization.
  • Faktor yang menentukan ukuran partikelnya adalah energi yang dimiliki alat pengecil ukuran dan kadar air bahan.
  • Persamaan untuk menghitung energi yang diperlukan dalam pengecilan ukuran :
  1. Hukum Kick = lebih tepat digunakan pada penggilingan kasar
  2. Hukum Rittinger = lebih tepat digunakan pada penggilingan halus
  3. Hukum Bond = lebih tepat digunakan pada penggilingan antara kasar dan halus.
  • P = daya alat yang digunakan.
  • D1 = diameter awal bahan.
  • FM = modulus kehalusan.
  • D2 = diameter rata-rata hasil gilingan.
  • Persen berat bahan tertinggal  = (berat yang tertinggal (g)/total berat (g)).100%
  • FM = jumlah hasil perkalian / 100
  • D2 = 0,0041 (2)^FM
  • Konstanta Rittinger (KR) = P/((1/D2)-(1/D1))
  • P = KR.T((1/D2)-(1/D1))
  • T = kecepatan umpan (ton/menit)
  • F pengali tergantung jumlah mesh, semakin banyak, semakin sedikit F pengalinya.

Pengeringan

  • Pengeringan zat padat adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima.
  • Zat padat yang biasanya dikeringkan berbentuk serpih, bijian, kristal, serbuk, lempeng, atau lembaran sinambung.
  • Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  1. Perkiraan ukuran pengering yang diperlukan
  2. Variasi kondisi operasi (suhu dan kelembaban)
  3. Waktu pengeringan.
  • Xt = air yang hilang per berat sampel.
  • Xt =(Wb – Wk)/ Wb
  • Wb = berat sampel.
  • Wk = berat padatan.
  • X = Xt – X*
  • X = kandungan air bebas
  • X* = kandungan air pada kondisi kesetimbangan (0,12)
  • R = (Wk/A)/(delta(X)/delta(t))
  • R = laju pengeringan
  • A = luasan permukaan sampel

Neraca Massa

  • Neraca massa adalah kajian jumlah material yang masuk, keluar, dan terakumulasi dari tiap-tiap sistem.
  • Neraca massa dapat menentukan perhitungan perolehan produk yang akan dihasilkan dan juga prosentase bahan baku yang diproses hingga berubah menjadi produk.
  • Neraca massa juga dapat menentukan perhitungan laba per satuan jual.
  • Perhitungan neraca massa dapat digunakan sebagai dasar dalam menetapkan kapasitas produksi.
  • Langkah menyelesaikan masalah kesetimbangan massa :
  1. Sketsa diagran sederhana dari proses
  2. Tulis semua persamaan reaksi kimia yang terjadi (jika ada)
  3. Pilih basis/dasar perhitungan
  4. Hitung kesetimbangan massa.